Sebenarnya berdirinya TK (sekarang RA) ini jauh setelah adanya MI, hal tersebut karena saat itu mungkin belum terfikirkan untuk mendirikan pendidikan TK untuk lebih menyiapkan anak didik sebelum masuk MI.
Hingga suatu saat kepemimpinan pengelola'an Madrasah Ibtida'iyah diserahkan kepada H Abdul Syukur (Bpk Ka'in Kepala Dusun Tawar) dan Bapak Sami'an (Kepala Dusun Klagen) oleh KH Sulaiman Afandi yang memang saat itu beliau di sibukkan dengan padatnya kegiatan yang menyebabkan kurang bisa kosentrasi dalam mengelola madrasah (MI), disamping harus memimpin Jama'ah Thariqah beliau juga di sibukkan dengan banyaknya para tamu yang datang ke rumahnya sementara sebagai seorang Kiai beliau harus Ikromuddluyuuf (mnghormati para tamu) karena pada sa'at itu tamu yang Sowan (berkunjung) kepada beliau memang sangat banyak, dengan berbagai macam tujuan termasuk mengharap barokah Do'a kepada beliau atau bertujuan minta solusi menyelesaikan permasalahan mereka bahkan penyembuhan penyakit dan lain lain.
Kemudian muncul gagasan dari H Abdul Syukur yang saat itu sebagai kepala Dusun dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap pentingnya sebuah pendidikan dini di MI Mitahul Qulub, gagasan inipun akhirnya direspon dengan baik oleh keluarga besar Kiai Istad hingga pada tahun 1965 M. berdirilah TK sebagai embrio pendidikan paling dasar di lembaga tersebut, tahun pertama berdiri masih tercatat siswa sebanyak 30 anak dan kegiatan belajar mengajar bertempat di pendopo rumahnya H Abdul Syukur berjalan kurang lebih tiga tahun. Pada saat itu selaku dewan pendidikTKadalah:
1. KH. Ahmad Salam (Menantu H Abdul Syukur)
2. Ibu Mintarsih (Pehngaron)
3. Ibu Sutarti (Tlasih)
Untuk menambah fasilitas belajar kemudian hari H. Abdul Syukur bersama-sama masyarakat membangun ruang belajar sebanyak tiga ruang kelas untuk kegiatan belajar dan mengajar di sebelah selatan Balai Desa Tawar, dan tidak berselang lama gedung TK yang baru di bangun tersebut digunakan kegiatan belajar siswa MI kemudian kegiatan belajar untuk siswa TK dipindah lagi ke gedung madrasah sebelah timur masjid, hingga pada tahun 1983 M. kegiatan belajar mengajar antara anak TK dan siswa MI yang terpisah kemudian dikumpulkan menjadi satu lingkungan seperti saat ini dan menjadi Raudlotil Athfal (RA) Miftahul Qulub.
Hingga suatu saat kepemimpinan pengelola'an Madrasah Ibtida'iyah diserahkan kepada H Abdul Syukur (Bpk Ka'in Kepala Dusun Tawar) dan Bapak Sami'an (Kepala Dusun Klagen) oleh KH Sulaiman Afandi yang memang saat itu beliau di sibukkan dengan padatnya kegiatan yang menyebabkan kurang bisa kosentrasi dalam mengelola madrasah (MI), disamping harus memimpin Jama'ah Thariqah beliau juga di sibukkan dengan banyaknya para tamu yang datang ke rumahnya sementara sebagai seorang Kiai beliau harus Ikromuddluyuuf (mnghormati para tamu) karena pada sa'at itu tamu yang Sowan (berkunjung) kepada beliau memang sangat banyak, dengan berbagai macam tujuan termasuk mengharap barokah Do'a kepada beliau atau bertujuan minta solusi menyelesaikan permasalahan mereka bahkan penyembuhan penyakit dan lain lain.
Kemudian muncul gagasan dari H Abdul Syukur yang saat itu sebagai kepala Dusun dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap pentingnya sebuah pendidikan dini di MI Mitahul Qulub, gagasan inipun akhirnya direspon dengan baik oleh keluarga besar Kiai Istad hingga pada tahun 1965 M. berdirilah TK sebagai embrio pendidikan paling dasar di lembaga tersebut, tahun pertama berdiri masih tercatat siswa sebanyak 30 anak dan kegiatan belajar mengajar bertempat di pendopo rumahnya H Abdul Syukur berjalan kurang lebih tiga tahun. Pada saat itu selaku dewan pendidikTKadalah:
1. KH. Ahmad Salam (Menantu H Abdul Syukur)
2. Ibu Mintarsih (Pehngaron)
3. Ibu Sutarti (Tlasih)
Untuk menambah fasilitas belajar kemudian hari H. Abdul Syukur bersama-sama masyarakat membangun ruang belajar sebanyak tiga ruang kelas untuk kegiatan belajar dan mengajar di sebelah selatan Balai Desa Tawar, dan tidak berselang lama gedung TK yang baru di bangun tersebut digunakan kegiatan belajar siswa MI kemudian kegiatan belajar untuk siswa TK dipindah lagi ke gedung madrasah sebelah timur masjid, hingga pada tahun 1983 M. kegiatan belajar mengajar antara anak TK dan siswa MI yang terpisah kemudian dikumpulkan menjadi satu lingkungan seperti saat ini dan menjadi Raudlotil Athfal (RA) Miftahul Qulub.