BAHTSUL MASAA’IL

Posted by Admin Minggu, Juni 05, 2011, under | 1 comment

Sekarang banyak Musholla atau Masjid yang menyediakan tempat wudlu berbentuk “kran” sehingga kepastian air kurang terkontrol, karenanya bisa jadi ada seseorang berwudlu belum selesai ia sudah kehabisan air sehingga ia harus meneruskan wudlunya ke tempat lain dengan jarak ± 100 meter.

Soal
Bagaimana hukumnya melaksanakan wudlu dengan cara dicicil dari tempat satu ke tampat yang lain yang jauh jaraknya ± 100 meter !

1 komentar:

Jawab “ Tafsil “
a. Bagi Dimmul Hadats Wala’ adalah wajib baginya, oleh karena itu bila jarak tersebut dapat menghilangkan syaratnya Wala’ maka wudlunya tidak sah, akan tetapi bila jarak tersebut tidak menghilangkan syarat muwalah, maka wudlunya sah.
- Ibarat dari Kitab Faidul Hijjah Halaman 29
ونصه : دخول وقت . وولا . لمن يدم # حد وثه . فتلك عشر بالتمام .
(ش) (قوله:وولا) بالقصر اى وولاء بين الاعضاء وبين الغسلات وبين اجزاء الوضوء الواحد فى دائم الحدث . (قوله : لمن يدم) راجع للشرطين قبله
- Ibarat dari Kitab Ghoyatul Bayan Halaman 48
ونصه : (والولا) بين اعضاء وضوئه ندبا فى الوضوء الرفاهية بأن يغسل العضو الثانى قبل ان يجف الاول مع اعتدال الهواء والزمان والمزاج للاتباع.
Catatan : Syarat Wala’ (muwalah) adalah membasuh anggota kedua ketika basuhan anggota wudlu yang pertama belum kering bersamaan dengan suhu udara sedang.
- اعتدال الهوى - اعتدال الزمان - اعتدال المزاج
b. Sedang bagi As –Salim Minal Hadats Wala’ hukumnya sunnah buatnya, dengan demikian jika ia mencicil wudlu, maka wudlunya tetap sah.
- Ibarat dari Kitab Faidul Hijjah Halaman 29
ونصه : واما السليم فالولاء فى حقه سنة الخ .
- Ibarat dari Kitab Anwarul Masalik Halaman 13
ونصه : (و) يندب ان ( يوالى الاعضاع) بحيث لا يجف الاول قبل غسل الثانى خروجا من خلاف من اوجبه (فان فرق ولو طويلا) وفاتته السنة واتى بالباقى

c. Terkadang wajib bagi As-Salim wudlu dengan mualah, yaitu ketika waktu sholat sangat sempit.
- Ibarat dari Kitab Faidul Hijjah Halaman 29
ونصه : نعم قد يجب الولاء فى حقه ايضا بان ضاق الوقت عن ادراك جميع الصلاة فيه الخ .

Posting Komentar